Bandung – Masih tingginya angka buta huruf Alquran pada kalangan tunanetra menarik minat ibu-ibu pengajian Muslimat Mukhlishiinna Lahuddiin, Desa Cinunuk, Kec. Cileunyi, Kab. Bandung. Mereka telah mengumpulkan dana wakaf Rp 8,2 juta untuk pembelian lima mushaf Alquran braille. Penyerahan mushaf tersebut dilakukan secara simbolis oleh Ketua DKM Mukhlishiinna Lahuddiin, Nase Saepuddin, kepada perwakilan dari Yayasan Tunanetra Ummi Maktum, Soleh.
Wakaf untuk Alquran braille tersebut merupakan salah satu program untuk memberantas buta huruf Alquran bagi penyandang tunanetra. Berbeda dengan Alquran biasa yang banyak dan gampang dicari maupun dibeli, untuk Alquran braille agak susah diperoleh dan harganya pun lebih mahal. Harga satu set Alquran Braille sebesar Rp 1.650.000, dengan harga satu juz Rp 55.000. Berat satu set Alquran braille mencapai 25 kg.
Karena itu, diperlukan dana cukup besar untuk pengadaan Alquran braille, termasuk me lalui penggalangan dana yang dilakukan ibu-ibu pengajian di berbagai masjid di Jawa Barat. Tentunya masih dibutuhkan lebih banyak lagi donatur yang peduli terhadap para tunanetra. “Uluran tangan dari para donatur sangat kami nantikan,” ungkap Soleh yang juga salah satu penyandang tunanetra, saat penyerahan.
Ketua panitia penggalangan dana wakaf untuk Alquran braille, Ella Syarifah mengatakan, proses pengumpulan dilakukan sejak pertengahan Agustus hingga pertengahan September 2011. “Selama kurang lebih satu bulan, ibu-ibu pengajian Muslimat Mukhlishiinna Lahuddiin di 11 RT bergerilya untuk mengumpulkan dana wakaf tersebut. Alhamdulillah, akhirnya terkumpul dana sebesar Rp 8,2 juta,” katanya.
Ketua DKM Mukhlishiinna Lahuddiin, Nase Saepuddin sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan ibu-ibu pengajian tersebut. “Mudah-mudahan ini bisa menjadi ladang amal bagi kita untuk bekal di akhirat kelak, sehingga Allah melipatgandakan ganjaran pahala surga,” ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan dari Yayasan Tunanetra Ummi Maktum, Soleh tak henti-hentinya mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah atas apa yang sudah dilakukan ibu-ibu pengajian Muslimat Mukhlishiinna Lahuddiin. “Melalui dana wakaf Alquran braille ini, semakin banyak rekan kami yang nantinya bisa membaca Alquran,” ucapnya.
Saat acara pembukaan, Soleh sempat pula membacakan untaian ayat suci Alquran menggunakan Alquran braille. Sambil meraba Alquran braille yang dibawanya, Soleh dengan fasih melantunkan ayat-ayat Allah tersebut. “Subhanallah (Mahasuci Allah),” demikian terdengar suara ibu-ibu begitu mendengar alunan suara Soleh saat melantunkan ayat-ayat Allah tersebut. (efrie ch./”GM”)