Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil mengatakan seluruh tanah sangat mungkin dan bisa diwakafkan. Bukan hanya itu wakaf dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang menghasilkan ekonomi sehingga bermanfaat untuk masyarakat luas.
Sofwan mengatakan tanah wakaf yang bersertifikat masih sedikit. Karena sedikit itulah harta umat pun tidak berkembang dengan baik.
“Kalau tanah tidak disertifikat tidak bisa diajukan ke Bank. Makanya kadang masyarakat pergi ke rentenir. Sementara rentenir mencekik karena bunganya yang sangat besar sampai 10 persen. Kalau di bank hanya 6 persen,” ujarnya.
Untuk diketahui, Sofwan Djalil hadir di Rakoornas Badan Wakaf Indonesia (BWI) untuk memberikan arahan terkait percepatan sertifikasi tanah. Rakoornas BWI sendiri dilangsungkan sebagai upaya mewujudkan pertumbuhan wakaf nasional melalui perencanaan dan rumusan penting dan startegis.
Menteri yang lahir di Aceh ini menegaskan sejak tahun 2015 tanah telah disertifikasi sebanyak 46 juta. Sementara untuk tahun 2025 ia menargetkan136 juta bidang tanah dapat disertifikat.
“Dibanding tahun 1990 an pengurusan sertifikat tanah semakin baik. Ini juga merupakan konsern Presiden Jokowi. Sertifikat ini penting apalagi bagi orang yang mengerti pertanahan,” ucap Sofwan.
Editor : Tim Humas Badan Wakaf Indonesia