BWI.go.id – Badan Wakaf Indonesia (BWI) menggelar Rapat Kerja yang berlangsung dari tanggal 16-18 Desember 2024. Dalam kesempatan ini, Ketua BWI, Prof. Dr. Kamaruddin Amin, menyampaikan pesan penting mengenai program strategis BWI untuk tahun 2025, khususnya terkait Gerakan Indonesia Berwakaf.
“Gerakan Indonesia Berwakaf adalah program prioritas kita yang semangatnya harus kita jaga. Namun, kita masih lemah dalam hal pendataan dan tata kelola,” ujar Kamaruddin, Senin (16/12/2024).
Ia menekankan pentingnya melakukan langkah-langkah teknis untuk memperkuat program ini. Prof. Kamaruddin juga menyoroti Gerakan Wakaf Uang yang telah dimulai, meskipun koordinasi masih perlu ditingkatkan. “Kota Wakaf di Padang telah memulai program Wakaf Catin dan berhasil mengumpulkan dana sebesar 500 juta rupiah. Kita perlu menjadikan ini sebagai gerakan nasional. Mudah-mudahan awal tahun depan bisa berjalan,” tambahnya.
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang direncanakan pada awal tahun 2025 diharapkan menjadi momentum besar bagi BWI. “Seluruh BWI Provinsi yang hadir harus bisa action. Kami merencanakan grand launching Gerakan Indonesia Berwakaf di Istana, bersamaan dengan zakat yang setiap awal bulan Ramadhan. Kami sudah siap mengundang seluruh KUA di Indonesia secara virtual,” jelas Kamaruddin.
Ia juga menyampaikan bahwa telah berkomunikasi dengan Menteri Agama dan akan menyampaikan rencana ini kepada Presiden. “Kita harus mempersiapkan instrumennya dan membuat laporan yang bagus agar bisa menyampaikan narasi yang menarik,” ujarnya.
Kamaruddin menambahkan bahwa meskipun KUA-KUA sudah berjalan dan Kanwil sudah terlihat, masih belum ada sistematis teknis yang jelas untuk mereka. “Saya optimis ini akan menjadi sumber yang produktif, meskipun kita belum mendapatkan rumusan yang jelas,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya mengkapitalisasi sumber daya di daerah agar memiliki semangat dan amanah yang sama dengan pusat. “BWI juga harus memiliki tanah wakaf dan mengajak masyarakat untuk berwakaf tanah ke BWI,” tutup Kamaruddin.
Sementara itu, Sekretaris BWI, Anas Nasikhin, menggarisbawahi beberapa poin penting, pertama tentang penguatan kelembagaan BWI baik di pusat maupun daerah. “Kedua, penguatan sosialisasi dan literasi wakaf juga menjadi fokus utama,” kata Anas.
Dengan langkah-langkah strategis ini, BWI berharap Gerakan Indonesia Berwakaf dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan memperkuat ekonomi umat.