JAKARTA—Upaya kongkrit dalam mewujudkan kegiatan wakaf produktif dimulai dari mendata lahan-lahan wakaf untuk kemudian dicari mana yang layak untuk diproduktifkan dan mana yang tidak. Maka, Badan Wakaf Indonesia (BWI) pun telah mengedarkan surat kepada setiap kabupaten dan kota se-Indonesia untuk melaporkan minimal sepuluh buah lokasi wakaf yang strategis di masing-masing daerah. Daerah juga didorong untuk melakukan sertifikasi terhadap seluruh tanah wakaf yang ada.
Dari pendataan tersebut, nantinya BWI ingin mendorong agar lahan wakaf strategis dapat dijadikan lahan bisnis. “Kita mengarahkan mereka agar tanah itu disertifikatkan, lalu diprogram untuk produktif,” kata Divisi Kelembagaan Badan Wakaf Indonesia Arifin Nurdin kepada ROL, Senin (6/10).
Sejauh ini, temuan calon lahan wakaf produktif misalnya lahan wakaf seluas 40 hektar di Sumatera Utara, tepatnya 50 Km dari Kota Medan. Lahan inilah yang sedang digagas untuk pembangunan apartemen. Diceritakan Arifin, lahan tersebut merupakan tanah wakaf dari istri raja setempat di masa lalu yang selama bertahun-tahun belum diberdayakan.
Selama ini penggunaannya dipakai untuk perumah penduduk dan area persawahan saja, sisanya masih berupa tanah kosong. Sampai saat ini, lanjut dia, BWI masih dalam tahap menawarkan kepada nadzir alias pengelola wakaf serta penduduk setempat untuk memberdayakannya.
“Sejauh ini masyarakat menyambut baik, nadzir-nya pun bersedia diajak koordinasi,” tuturnya. Hanya saja, tanah tersebut belum bersertifikat. Maka dari itulah, BWI memulai langkah memproduktifkan lahan tersebut dengan mengupayakan sertifikasi lahan itu sesegera mungkin. Jika upaya memproduksi lahan produktif di Medan itu berhasil, lanjut dia, itu akan menjadi percontohan dan dorongan kepada para nadzir lainnya agar melakukan hal serupa.
Temuan lainnya adalah lahan wakaf di daerah Cakung. Ia bercerita, di sana ada lahan wakaf seluas empat ribu meter yang lokasinya strategis. Rencananya, jika telah ada kesepakatan dengan nadzir lahan tersebut akan diproduktifkan dengan membangun apartemen juga. “Tentu saja ini baru rencana, setelah sepakat, kita juga harus mencari investornya dulu,” terangnya.
Lahan wakaf strategis lainnya yang berpotensi untuk diproduktifkan yaitu di kawasan Mampang, di depan gedung trans TV. Di sana ada lahan seluas tiga ribu meter yang berpotensi dijadikan gedung perkantoran. Rencananya, BWI akan bekerja sama dengan Islamic development bank (IDB) dalam proyek pembangunannya.
Sumber: ROL