Madinah (22/4/08) | Masjid sangat mudah ditemui di Kota Suci Madinah. Jumlahnya bejibun. Jarak antara satu masjid dengan masjid yang lain sekitar 400 meter. Apa perbedaan mencolok antara masjid di Madinah dengan Indonesia? Lafal azan dan iqamat jelas sama. Yang membedakan, masjid di Madinah tidak ada kotak amal alias kencleng. Tidak masjid besar, tidak juga masjid kecil, semua masjid di Madinah dan kota-kota lain di Arab Saudi tidak dilengkapi dengan kencleng. Pendanaan sepenuhnnya menjadi tanggung jawab kementerian wakaf setempat.
Dua masjid suci di Arab Saudi yang selalu penuh di musim haji, yaitu Masjid Nabawi di Madinah dan Masjidil Haram di Makkah juga tidak ada kencleng. Masjid-masjid lain yang terserak di dekat Masjid Nabawi juga memperlihatkan hal yang sama. Sebut saja, Masjid Quba, Masjid Qiblatain, Masjid Ijabah, Masjid Ghomamah, Masjid Bilal, Masjid Abu Dzar, Masjid Abu Bakar, dan lain-lain tampak bersih dari kencleng. Masjid-masjid kecil yang terletak di gang dan pemukiman padat juga memperlihatkan hal yang sama.
Pemandangan sama juga terjadi di Makkah. Masjid-masjid di sekeliling Masjidil Haram seperti Masjid Jin, Masjid Bin Basy, dan lain-lain juga bersih dari kencleng.
Masjid-masjid di Arab Saudi ini memang tidak butuh uluran tangan materi para jamaahnya. Sebab, masjid-masjid yang tersebar di tanah Arab Saudi ini dipelihara oleh pemerintah Arab Saudi melalui Kementerian Wakaf dan Kebudayaan. Dana-dana untuk pemeliharaan masjid ini digelontorkan oleh pemerintah. Begitu juga biaya renovasi.
Imam masjid juga ditunjuk oleh pemerintah. Tidak bisa sembarang orang jadi imam masjid. Pemerintah menunjuk orang-orang yang benar-benar alim untuk menjadi imam masjid. Para imam juga digaji oleh pemerintah.
Selain tidak ada kencleng, hal yang membedakan dengan masjid-masjid di Indonesia adalah penyediaan air minum. Di setiap masjid, selalu tersedia air minum yang bisa diminum secara gratis oleh jamaah salat. Ini menjadi salah satu servis masjid untuk jamaah. Masjid-masjid kecil yang berada di dalam gang juga menyediakan air minum ini.
Air minum yang disediakan ini belum tentu air zamzam. Ada juga masjid yang menyediakan air galonan biasa.
Sementara di Masjid Nabawi, air yang disediakan selalu air zamzam. Galon-galon air zamzam disediakan di banyak titik di masjid. Para jamaah haji yang memadati Masjid Nabawi tinggal memilih, mau air zamzam yang dingin atau tidak dingin. Namun, kebanyakan air yang disediakan dingin. Air zamzam yang tidak dingin tertulis di galonnya kalimat 'ghoiru mubarid' yang berarti 'tidak dingin'.
Gelas-gelas plastik juga disediakan di samping galon. Gelas-gelas plastik ini hanya sekali pakai. Begitu selesai dipakai jamaah, gelas plastik ini langsung dibuang ke tempat yang telah disediakan.
Selain air, masjid-masjid di Arab Saudi selalu menyediakan banyak Al Quran. Para jamaah bisa membaca Al Quran kapan saja. Juga disediakan kursi lipat yang bisa digunakan bagi jamaah yang tidak mampu salat berdiri. (dtk/asy)