Semarang (28/4/08) | Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Kota Semarang menjadi salah satu lokasi dalam proyek percontohan model wakaf produktif Departemen Agama RI. Kompleks Pertokoan BKM Kota Semarang Jateng, merupakan satu di antara lima proyek percontohan tesebut. Ketua BKM Kota Semarang Drs H Farihin mengemukakan, wakaf produktif dikembangkan di atas tanah wakaf yang menempati lokasi strategis dan memungkinkan untuk dikelola dan dikembangkan secara produktif. Hasil wakaf produktif itu akan dipergunakan untuk kesejahteraan Masjid Agung Semarang serta kepentingan umat Islam yang lain.

Selain BKM Kota Semarang, Depag juga menetapkan empat proyek percontohan yakni, Gedung Unit Usaha Universitas Wahid Hasyim Semarang, Jateng, Pertokoan Darul Hikam Cirebon, Jabar, Gedung Usaha Perekonomian Darul Mukhlisin UMI Padanglampe, dan Pertokoan PCNU Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Kelimanya secara simbolik telah diresmikan oleh Menag di komplek pertokoan proyek percontohan BKM Kota Semarang, 6 September 2007.

BKM Kota Semarang dibangun di atas tanah wakaf bondo Masjid Agung Semarang, tepatnya di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Letaknya sangat strategis di pinggir jalan sebelah SPBU yang juga merupakan aset BKM Kota Semarang. Letaknya juga dekat dengan Masjid Agung Jawa Tengah yang menjadi tempat wisata religi.

’’Direncanakan akan ada 115 petak toko, 84 petak dasaran pasar dan pada malam harinya akan menjadi media wisata kuliner, gedung penitipan, menara resto, tempat bermain dan penitipan anak,’’ imbuh Farihin, seperti diberitakan Wawasan.

Menteri Agama M Maftuh Basyuni saat meresmikan BKM sebagai proyek percontohan tersebut mengemukakan, wakaf merupakan sumber dana yang cukup potensial untuk mengatasi masalah-masalah sosial. Wakaf juga telah memainkan peran yang penting dalam pembangunan masyarakat muslim sepanjang sejarah Islam. (wwsn/aum)