Lombok (22/8/08) | Tanah wakaf seluas sekitar 500 hektar yang terletak di Sembalun Lombok Timur kini mulai diolah dengan menanami sayur-sayuran dan jamur dengan melibatkan warga sekitarnya. Tanah itu adalah aset wakaf Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Ayi Suherlan dari Lembaga Wakaf NU menjelaskan tanah tersebut sangat subur sehingga bisa memberi hasil yang banyak. Beberapa jenis sayuran yang akan ditanam adalah cabe, kol, sawi putih, tomat sedangkan jarak ditanam sebagai pagar yang semuanya terbagi dalam 12 blok. “Tanah disana memiliki potensi yang sangat besar, lebih subur daripada di Lembang Jawa Barat,” katanya.
Masyarakat di kaki gunung Rinjani ini masih menggunakan cara-cara tradisional dalam mengolah tanahnya sehingga hasilnya kurang maksimal. Pemanfaatan lahan pertaniam milik PBNU ini sekaligus upaya transfer teknologi pertanian kepada penduduk lokal.
Air sebagai syarat pokok dalam pengelolaan lahan pertanian sebelumnya juga menjadi masalah. Namun, penduduk merelakan berbagi sumber air karena mengetahui tanah ini milik PBNU. Sumber air yang berjarak sekitar 1 km disalurkan melalui pipa. Untuk saat ini, juga sedang dibangun bak-bak penampungan air untuk menyimpan air.
Setiap harinya, 30 pekerja mengolah lahan pertanian tersebut, jalan raya yang lebih layak untuk mengangkut hasil pertanian juga sedang dibangun. Demikian pula, gapura yang menuju dengan papan nama PBNU sedang diselesaikan.
Ayi juga menjelaskan produksi jamur tiram telah mencapai 100.000 media yang nantinya setiap hari bisa menghasilkan 1 ton dengan masa panen 4 bulan dan harga pasar 12.500 rupiah per kilogramnya.
Sejumlah alat produksi seperti traktor dan mobil angkut sudah tersedia, pupuk juga sudah mencukupi, namun masih dibutuhkan modal yang besar untuk memanfaatkan lahan tersebut.
“Kami sudah mengundang investor, tetapi kami juga menyerap aspirasi penduduk lokal agar jangan sampai terjadi konflik dengan mereka demi menjaga nama baik PBNU,” ujarnya seperti dilansir NU Online, Kamis (7/8). (mkf/nu)