Sawah Wakaf Dibangun untuk TPA

Tegal - Sebagai bentuk tanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan Islam di Desa Slarang Lor Kec Dukuhwaru Kabupaten Tegal, Pengurus Ranting Nahdl

Komisi VIII DPR RI Desak Bimas Islam Naikkan Anggaran Operasional BWI
Berbisnis dengan Aset Wakaf
Kesadaran Masyarakat Untuk Berwakaf Tinggi

Tegal – Sebagai bentuk tanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan Islam di Desa Slarang Lor Kec Dukuhwaru Kabupaten Tegal, Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) setempat menggelar malam wakaf. Malam wakaf itu dimaksudkan untuk mengajak warga NU setempat bahu-membahu mewujudkan Taman Pendidikan Al-Qu’an (TPA). Dasyat, ketika waktu mulai menggerus malam, lelang wakaf pun dimulai. Ahmad Subekhi selaku moderator yang juga ketua IPNU ranting Slarang Lor menerima ikrar awal dari H Samsudin. Ia mewakafkan ¼ Ha sawahnya. Dan, yang lain pun menyusul.

Bapak Daso yang tanahnya berada dekat musholla mewakafkan 9 x 17 m untuk pembangunan Gedung TPA. H Nuridin Almarhum melalui anaknya, mewakafkan 1/4 hektar sawahnya untuk TPA serta 1/8  sawahnya untuk operasional kegiatan NU ranting. Sedangkan dari peserta yang hadir, terkumpul dana wakaf mencapai  Rp. 15.500.000,- .

Kepala TPA Baitus Salam merasa senang dan bangga. Karena dalam situasi yang cukup sulit, ternyata tidak menjadi kendala bagi masyarakat untuk beramal sholeh. “Atas kepercayaan masyarakat, perjuangan kami ternyata mendapat dukungan semua pihak,” tuturnya bangga seperti dikutip Nu Online (30/10).

Menurut Rais Syuriyah PR NU Slarang Lor, Kyai Solihudin, didasari semangat yang tinggi, masyarakat Slarang Lor ingin memiliki taman pendidikan Al Qu’an (TPA) sejak 14 Nopember 2006 yang lalu.  “Antusias Nahdliyin tak terbendungkan untuk memiliki TPA,” ujarnya.

TPA yang diberi nama Baitus Salam itu langsung mendapatkan santri putra dan putri mencapai 275. Hingga kini, masyarakat sendiri yang menyediakan rumah mereka untuk kegiatan belajar mengajar.

“Sampai tiga tahun ini gedung TPA tidak ujung terwujud,” papar Kiai dalam sambutannya seraya menyampaikan solusi yang terbaik dengan menggelar Malam Wakaf.

Menurut dia, beribadah kepada Allah SWT dengan harta yang dimiliki akan bermanfaat untuk lingkungan dan Agama bisa diujudkan dengan pendirian fasilitas pendidikan. Untuk itu, perlu adanya upaya yang sungguh–sungguh.

Hal senada disampaikan Ketua Tanfidziyah PRNU Slarang Lor Ustadz Kholil, merasa prihatin melihat TPA yang sudah berdiri selam tiga tahun tapi belum ada gedungnya.

Namun malam wakaf itu membuat suasana menjadi lain. Ketua PR Ansor Slarang Lor Tohari mengaku bangga dengan antusias warga mewakafkan hartanya demi untuk mewujudkan pembangunan gedung TPA.

“Ini sangat luar biasa, Slarang Lor yang notabe dulu Desa IDT (Inpres desa Tertinggal) bisa mengumpulkan dana dan tanah luar biasa dalam waktu semalam,” ungkapnya.

Siti Kurniawati selaku ketua IPPNU menyampaikan rasa kagumnya terhadap pengurus NU yang memiliki ide untuk mengadakan penggalangan wakaf. “Ini tidak disangka, memang malam wakaf yang dasyat,” pujinya.  (Wasdiun/Muiz/nu)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: