Ketua Pelaksana Badan wakaf Indonesia (BWI) Prof. Muhammad Nuh mengatakan, perwakafan di Indonesia baru bangkit. Ia pun mengibaratkannya seperti azan Subuh saat fajar tiba.
Karena itu, saat ini, BWI masih memprioritaskan untuk meningkatkan literasi wakaf di masyarakat. Hal ini penting mengingat masih banyak masyarakat yang belum memahami subtansi tentang wakaf.
Selain itu, BWI juga sedang berusaha mengembangkan produk untuk menghimpun potensi wakaf yang ada di masyarakat. Misalnya, dalam bentuk wakaf poin yang terwujud berkat kerjasama BWI dengan Telkomsel.
“Dahulu, wakaf hanya berupa tanah dan uang, Januari ini akan dilunncurkan wakaf poin dari layanan Telkomsel,” jelas Muhammad Nuh kepada Republika, Senin (06/01/2020).
Ke depan, BWI juga akan memanfaatkan potensi wakaf yang ada disetiap individu, perusahaan, dan komunitas untuk memaksimalkan penghimpunan dana wakaf di Indonesia.
Sumber: Koran Republika, Rabu 8 Januari 2020