Prof. M. Nuh Jelaskan Program Wakaf Peduli Indonesia Segera Digulirkan

Prof. M. Nuh Jelaskan Program Wakaf Peduli Indonesia kepada Para Rektor

Tahun ini menjadi sangat berbeda karena adanya pandemi virus Corona (Covid-19) yang melanda seluruh belahan dunia yang mengakibatkan Dunia sedang menghadapi krisis kesehatan dan lesunya perekonomian yang menyasar semua golongan masyarakat, termasuk Negara Indonesia tercinta.

Baca Juga: Apa Itu Wakaf Peduli Indonesia (KALISA)?

Bahkan sampai hari ini, penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Akibatnya, kondisi fasilitas kesehatan di beberapa daerah memerlukan bantuan baik dalam hal ketersediaan alat kesehatan, ventilator  maupun obat-obatan. Penyebaran Covid-19 juga berdampak pada bidang ekonomi dan sosial sehingga memerlukan perhatian dan kepedulian bersama.

Baca Juga: Cara Mudah Donasi Kalisa

Oleh sebab itu, Sebagai bentuk kepedulian dalam membantu dan bergandengan tangan bersama masyarakat serta Negara dalam menanggulangi dampak pandemi virus Corona (Covid-19), Badan Wakaf Indonesia (BWI) melalui Lembaga Kenazhirannya akan segera menggulirkan program “Wakaf Peduli Indonesia (KALISA) di bulan Juni 2020 ini.

ProgramKalisa diperuntukkan untuk 3 program donasi:

Pertama, Kalisa “Darurat Ventilator,”  yang merupakan sebuah program pengadaan ventilator dir umah sakit yang menjadi rujukan penaganan pasien Corona (COVID-19).

Kedua, Kalisa  “Lanjutkan Hidup Mereka,” sebuah program dana bantuan bagi orang tua mahasiswa pra-sejahtera se-Indonesia akibat dampak sosial ekonomi pandemi Corona (COVID-19).

Ketiga, Kalisa “Peduli Ulama Pedalaman,” sebuah program bantuan tunai untuk ulama di pedalaman karena dampak Corona (COVID-19).

Baca Juga: Wakaf Peduli Indonesia (KALISA)

Prof. Mohammad Nuh selaku Ketua Pelaksana Badan Wakaf Indonesia, mengatakan, peluncuran program KALISA bertujuan agar wakaf bisa berperan untuk meringankan beban para orangtua mahasiswa yang kesulitan dalam pembiayaan kuliah anaknya di Universitas atau Perguruan Tinggi akibat  terkena dampak ekonomi dari covid 19, pada acara penyampaian program KALISA kepada Rektor Perguruan Tinggi melalui media virtual Zoom , Sabtu pagi (06/06/2020).

“Skema wakaf sangat terbuka peluang bagi perguruan tinggi  untuk meringakan beban orang tua mahasiswa yang terkena dampak ekonomi dari covid 19 dengan program KALISA (Wakaf Peduli Indonesia) kesempatan bagus untuk memulai perbuatan yang baik,” ujar Mohammad Nuh.

Mohammad Nuh menambahkan, Program Kalisa nantinya ditempatkan pada  instrument investasi deposito bank syariah menghasilkan memanfaatkan bagi hasil yang sangat maksimal dan mauquf alaihnya pun menerima manfaat yang maksimal juga.

Mewakili Badan Wakaf Indonesia, Prof. Mohammad Nuh mengajak Universitas dan Perguruan Tinggi Negeri untuk merintis kebaikan bersama guna mendapatkan pahala yang manfaatnya bisa dirasakan para mahasiswanya yang membutuhkan uluran tangan dengan cara menjadi nazhir wakaf uang bagi yang belum dan ikut program KALISA.

Dengan menjadi Nazhir KALISA, Universitas dan Perguruan Tinggi nantinya bisa  mendapatkan asset yang besar dengan imbal hasil yang digunakan untuk mauquf alaih dengan pola 80% menjadi asset mauqf alaihi yang akan dibangunkan fasilitas sosial kampus, dan 20%nya akan disalurkan bantuan langsung ke mauquf alaih.

Acara penyampaian program KALISA kepada Rektor Perguruan Tinggi turut dihadiri Puluhan peserta yang terdiri  dari Anggota Badan Wakaf Indonesia, Direktur Zakat dan Wakaf Kementrian Agama RI, pimpinan Universitas Negeri, pimpinan Bank Jatim, BWI Perwakilan Jawa Timur, dan Lembaga Kenazhiran BWI.

Editor : Humas Badan Wakaf Indonesia

 

Loading

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent posts