Prof. Mohammad Nuh: Mulailah Berinisiatif Wakaf Melalui KALISA

Prof. Mohammad Nuh Mulailah Berinisiatif Wakaf Melalui KALISA

Pengumpulan pahala untuk bekal di akhirat bisa dilakukan dengan melakukan sedekah jariyah yang mana pahala tidak terputus meski orangnya sudah meninggal.

Banyak ulama ternama menyebut, Wakaf merupakan nama lain dari sedekah jariyah. Salah satunya Ibnu Hajar Al-Asqalani yang memasukkan sedekah jariyah dalam bahasan wakaf dalam Bulughul Maram.

Baca Juga: Cara Mudah Donasi Wakaf Peduli Indonesia (KALISA) 

Wakaf Pahalanya akan terus mengalir selama harta benda wakaf tersebut digunakan, meskipun orang yang berwakaf tersebut telah meninggal dunia. Kemudian, manfaatnya juga terus bersambung karena harta benda wakaf digunakan jangka panjang dan tidak terputus dari generasi ke generasi.

Senada dengan itu, Ketua Pelaksana Badan Wakaf Indonesia, Prof. Mohammad Nuh mengatakan wakaf juga sedekah jariyah yang bisa dijadikan passif pahala untuk membeli masa depan di akhirat dengan harga yang murah saat ini. Dan bisa menjadi mahal atau bahkan tidak terjangkau nilai harganya dimasa mendatang saat jiwa raga sudah berpindah alam karena wakaf itu memiliki nilai yang sangat luar biasa untuk bernegosiasi dengan Allah untuk kehidupan akhirat. Pada acara Halal bi Halal virtual zoom meeting Cimb Niaga Syariah dan  Yatim Mandiri yang bertemakan “Menata Ekonomi Melalui Wakaf di era Normal Baru,” Rabu (24/06/2020).

“Wakaf merupakan sedekah jariyah, dan paassif pahala yang bisa kita amalkan saat ini, saat harganya masih murah, Wakaf pada dasarnya membeli masa depan yang harganya mahal dengan membeli sekarang yang harganya masih murah,” kata Mohammad Nuh.

Baca Juga: Mari Berwakaf Saham, Begini Cara Mudahnya!

Mohammad Nuh juga menyampaikan, Wakaf punya peran dan kontribusi besar sebagai instrumen pembangunan infrastruktur untuk anak soleh, misalnya dengan menyalurkan dana hasil pengelolaan wakaf untuk membantu biaya sekolah atau pendikan.

“ Untuk menyiapkan anak soleh butuh infrastruktur. Dan itu bisa berupa wakaf. Wakaf berperan dan berkontribusi dalam menyiapkan itu,” Kata Prof. Mohammad Nuh.

Selain itu Mantan Rektor ITS tersebut, memberikan penjelasan bahwa saat ini Badan Wakaf Indonesia baru saja mengulirkan program Wakaf Peduli Indonesia (KALISA) bertujuan agar wakaf bisa berperan untuk meringankan beban para orangtua mahasiswa yang kesulitan dalam pembiayaan kuliah anaknya di Universitas atau Perguruan Tinggi akibat  terkena dampak ekonomi dari covid 19.

Diakhir penyampaiannya, pria yang menjabat Ketua Pelaksana BWI sekarang ini mengajak para peserta Halal bi Halal virtual mulai sekarang untuk ikut berinisiatif  melakukan wakaf. Dan Program Wakaf Peduli Indonesia atau Kalisa bisa menjadi saluran untuk memulainya.

“Mari kita berinisiatif wakaf dan mengembangkan wakaf baik berupa wakaf uang dan lainnya. Dan bisa dilakukan melalui KALISA,” pungkasnya.

Editor: Humas Badan Wakaf Indonesia

 

Loading

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *