Jakarta – Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) akan membangun Menara Persaudaraan haji setinggi minimal 33 tingkat yang dibiayai dari hasil penjualan saham kepada sekitar empat juta anggotanya. Ketua Umum IPHI Kurdi Mustofa di depan ribuan anggota IPHI pada Tasyakur Nasional Kebangkitan Haji untuk Kemakmuran Indonesia dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun IPHI ke-21 di Jakarta, Sabtu mengatakan, nilai saham tersebut senilai Rp1 juta per lembar.
Selama ini, ujar Kurdi, penggalangan dana melalui wakaf belum terlaksana, karena itu IPHI mencoba memberi contoh pelaksanaan penggalangan dana melalui instrumen reksadana wakaf dan saham ventura. “Jawa Timur sudah mau memborong 10.000 lembar dan Ambon mau borong 5.000 lembar dalam rangka investasi ini,” katanya.
Ia mengatakan, pembangunan menara tersebut bertujuan untuk kepentingan kegiatan IPHI maupun dakwah umat Islam lainnya berupa pusat bisnis syariah dan perkantoran, termasuk untuk penginapan bagi jemaah umroh sebelum keberangkatan ke tanah suci, ditambah masjid dan `hall`.
Sementara itu, Wakil ketua IPHI Basri Bermanda mengatakan, gedung tersebut rencananya akan berlokasi di Jalan Gatot subroto, namun demikian masih dalam negosiasi pembelian lahan dengan nilai lahan sekitar Rp200 miliar.
“Sedangkan untuk gedungnya, nilainya tergantung dari hasil penggalangan dana ini,” katanya.
Kurdi juga mengatakan, IPHI sudah berkomitmen akan membangun ekonomi syariah untuk kemajuan umat Islam dan bangsa Indonesia.
Dalam kesempatan itu IPHI juga menganugerahi IPHI Award di enam bidang, yakni bidang kinerja dan inovasi diraih IPHI Sumut dan Maluku, bidang manajemen diraih Kota Samarinda, kaltim dan Kabupaten Tulungagung Jatim, bidang pendidikan diraih kota Bogor Jabar dan Kota Bitung Sulut.
Sedangkan bidang kesehatan diraih Kota Batu Jatim dan Kabupaten Klaten Jateng, bidang ekonomi koperasi kabupaten Ponorogo Jatim dan Kabupaten Pati Jateng, bidang dakwah diraih Kabupaten Kudus, Jateng dan kabupaten Aceh Timur. (nu/ful)