Jakarta – Guna meningkatkan peran masjid dalam pemberdayaan masyarakat, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menggulirkan program  pengembangan ekonomi dan layanan kesehatan di masjid. Layanan ini juga ditunjang dengan program i-masjid, jaringan internet berbasis masjid. Untuk  itu, ICMI bekerja sama dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Dewan Masjid Indonesia, dan Koperasi Khoiru Ummah.


Salah satu pilot projectnya ada di Sukabumi. “Melalui pemanfaatan teknologi informasi, kami ingin menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat,” tutur Ketua Presidium ICMI Ilham Akbar Habibie.

 

Wujud pemberdayaan masjid itu antara lain dengan cara melengkapi masjid dengan manajer TI untuk mengelola jaringan internet. Selain itu masjid juga dilengkapi dengan tempat untuk berniaga, pendidikan dan layanan kesehatan.

Sehingga masjid tidak hanya memiliki nilai spiritual tetapi juga material. Ini merupakan salah satu bentuk pengembangan ekonomi bagi rakyat.

“Ekonomi memang lebih kita tekankan karena belum ada yang intensif menggarapnya. Kesehatan dan pendidikan kan NU dan Muhamadiyah sudah sangat aktif jadi kita dukung juga,” tutur Ilham.

Menurut putra mantan Presiden Habibie ini, untuk memulai program ini akan dikembangkan pilot project terlebih dahulu. Namun Ilham belum dapat membeberkan teknis rencana pelaksanaannya.

“Kapan target dan di mana pilot projectnya akan segera disampaikan detilnya. Kalau ini sukses maka bisa segera diwujudkan di masjid-masjid lainnya,” ucapnya. [dtk/au]

Loading

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent posts