Jakarta – Menteri Agama Suryadharma Ali berharap umat Islam di tanah air agar memperhatikan kesejahteraan hidup dengan kemampuan ekonomi yang baik, sehingga bebas dari belenggu kemiskinan. “Umat Islam gak pantes miskin,” kata Menteri Agama pada acara halal bihalal Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta di Masjid Istiqlal, kemarin. Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB itu dihadiri ribuan warga NU.
Tampak hadir sejumlah pejabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Alie, dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman serta Ketua PWNU Jakarta Djan Faridz, Dirjen Bimas Islam Nasaruddin Umar dan Kepala Kanwil Kemenag Jakarta Muhaimin Luthfi.
Menurut Menag, intrumen atau alat untuk mengentaskan kemiskinan sesungguhnya sudah dimiliki umat. Yaitu zakat, infak dan sedekah. “Tapi kita belum menerapkan dengan baik untuk mengentaskan kemiskinan,” kata Suryadharma.
Dia juga mengkritik sikap masyarakat sekarang yang cepat emosi dan bertindak anarkis. “Persoalan banyak, tapi persoalan tidak bisa diselesaikan dengan tensi tinggi, banyak bicara, talk show di sana sini. Kita harus banyak bekerja dibanding bicara,” tandasnya.
Menag juga meminta agar umat memperhatikan masalah pendidikan, karena itu anak-anak dari keluarga miskin harus diberdayakan agar memiliki pendidikan yang baik sehingga kemiskinannnya bisa terkoreksi.
“Saya juga canangkan agar DKI Jakarta sebagai provinsi yang anti putus madrasah. Jangan sampai ada siswa madrasah yang putus di tengah jalan,” kata Suryadharma Ali.
Ketua PWNU DKI Jakarta Djan Faridz mengatakan, telah terjadi perubahan besar terutama secara struktural di tubuh NU Jakarta. Perubahan itu agar memperkuat organisasi NU. Dalam enam bulan terakhir, sudah dibentuk pengurus NU di enam wilayah Jakarta.
PWNU, lanjut Faridz, tengah menyiapkan berdirinya koperasi NU untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. Untuk tingkat cabang, pengurus NU akan menyediakan layanan ambulans dan mobil jenazah untuk masyarakat. (ks/kmng)