Jakarta – Setelah mangkrak, pembangunan ruas tol Cikampek-Palimanan dalam waktu dekat akan dimulai kembali.  Satu dari tujuh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) telah menandatangani amendemen Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), yaitu PT Lintas Marga Sedaya. Progres pembebasan lahan sudah mencapai 92,45%. Sedangkan, sekitar 8% tanah yang belum dibebaskan itu berupa tanah wakaf, tanah aset daerah, tanah milik kehutanan dan tanah milik masyarakat rencananya akan rampung pembebasannya pada akhir tahun.

 

Sebab, saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti Pengadilan Negeri untuk proses konsinyasi, Pemda setempat, Kementerian Kehutanan dan juga Kementerian Agama dan Badan Wakaf Indonesia untuk penyelesaian tanah wakaf. Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, berharap masalah pembebasan lahan tersebut segera dapat diatasi dan groundbreaking akan bisa dilaksanakan pada November 2011. “Kami harapkan groundbreaking ataupun soft groundbreaking bisa dilaksanakan pada November 2011,” ujar Djoko seusai penandatanganan PPJT, (27/10).

Lebih jauh ia menceritakan, dari 24 ruas tol mangkrak, ruas tol sepanjang 116,75 kilometer (km) ini memang menjadi ruas tol yang terpanjang dan tersiap untuk dibangun dibandingkan ruas lainnya. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya memang mengalami kendala terutama dalam hal syarat pinjaman perbankan. Karena itu, dengan ditandatanganinya amendemen PPJT hari ini, diharapkan proses pelaksanaan groundbreaking bisa dilaksanakan secepatnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT LMS M Fadzil menyatakan sesuai jadwal, perusahaan akan memulai melakukan proses konstruksi pada Maret 2012, dengan asumsi seluruh tanah di enam ruas tersebut sudah dibebaskan 100%. Sementara proses groundbreaking dijadwalkan pada Desember 2011. Sedangkan, kegiatan konstruksi sendiri rencananya akan dilaksanakan dalam jangka waktu 30 bulan. “Jika konstruksi dimulai pada Maret 2012 maka pekerjaan akan rampung pada Agustus 2014,” ucap Fadzil.

Mengenai sumber pembiayaan perbankan, imbuhnya, ia mengaku masih akan dibicarakan lebih lanjut. Namun setidaknya ada 10 perbankan yang sebelumnya telah menyatakan komitmennya untuk membiayai ruas tersebut. “Leading sindikasi perbankannya kemungkinan besar bank Mandiri dan BCA. Tapi kami belum tahu berapa presentasi pembagiannya nanti,” imbuhnya. Sedangkan, lanjutnya, sumber pembiayaan dari ekuitas perusahaan 100% berasal dari penyertaan modal pemegang saham. Pasalnya, LMS merupakan perusahaan baru yang belum memiliki kas internal.

Proyek ruas tol Cikampek-Palimanan akan dibangun sepanjang 116,75 kilometer dengan perkiraan total investasi Rp 12,56 triliun. Rinciannya yakni untuk biaya konstruksi mencapai Rp 7,67 triliun, dan pengadaan tanah Rp 550 miliar. Penetapan tarif tol diperkirakan sebesar Rp 753/km untuk golongan I, Rp 1.130/kilometer untuk golongan II, Rp 1.507/km golongan III, golongan IV Rp 1.883/km dan Rp 2.260/km untuk golongan III. Pemegang konsesi ruas tersebut yakni PT Lintas Marga Sedaya dengan komposisi pemegang saham Plus Expressways Berhard sebesar 55% dan sisa 45%-nya milik PT Baskhara Utama Sedaya. Konsesi perusahaan akan diberikan selama 35 tahun sejak PPJT diteken. [kntn/au]

Loading

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *