Medan – Pembangunan struktur Rumah Sakit Indonesia di Palestina yang dimotori oleh MER-C (Medical Emergency Rescue Committee ) Indonesia diperkirakan akan selesai akhir 2012. Rumah sakit yang terdiri atas tiga lantai ini, lahannya diperoleh dari tanah wakaf di Palestina. Demikian diungkapkan oleh Rizky Adriansyah, Ketua MER-C cabang Medan.
Saat diskusi rutin dengan Harian Tribun Medan, Senin (7/11/2011), Rizky memaparkan bahwa tim konstruksi MER-C yang diketuai oleh Faried Thalib telah berangkat ke Gaza untuk menentukan pemenang tender dan melakukan kontrak dengan pemenang tender. “Namun hingga satu bulan di Mesir, tim MER-C tidak kunjung mendapat izin masuk ke Gaza. Akhirnya, proses penentuan pemenang tender pun dilakukan melalui teleconference antara tim MER-C di Mesir, tim MER-C di Gaza dan para kontraktor Gaza,”Rizky menjelaskan.
Saat diskusi rutin dengan Harian Tribun Medan, Senin (7/11/2011), Rizky memaparkan bahwa tim konstruksi MER-C yang diketuai oleh Faried Thalib telah berangkat ke Gaza untuk menentukan pemenang tender dan melakukan kontrak dengan pemenang tender. “Namun hingga satu bulan di Mesir, tim MER-C tidak kunjung mendapat izin masuk ke Gaza. Akhirnya, proses penentuan pemenang tender pun dilakukan melalui teleconference antara tim MER-C di Mesir, tim MER-C di Gaza dan para kontraktor Gaza,”Rizky menjelaskan.
Dalam program ini, MER-C turut dibantu oleh Pesantren Al-Fatah Cileungsi yang menyediakan SDM-SDM relawan yang memiliki keahlian di bidang konstruksi. Sementara itu, Hilal Ahmar Society (HASI) juga akan melengkapi bangunan Rumah Sakit Indonesia dengan Unit Bank Darah. (mom/tribn-mdn)
