Jakarta – Pendirian Menara 165 yang digagas oleh Pimpinan ESQ Ary Ginanjar Agustian akhirnya menjadi kenyataan. Bertepatan pada 1 Muharram 1433 H, menara yang dibangun sebagai landasan bukti perhatian alumni ESQ pada pembangunan moralitas bangsa dan kepedulian pada kaum dhuafa itu resmi diluncurkan. “Pemegang saham terbesarnya adalah Yayasan Wakaf Bangun Nurani Bangsa,” ujar Ary.
Lembaga wakaf ini didirikan oleh alumni ESQ yang secara khusus mewadahi alumni ESQ dalam rangka mewujudkan cita-cita kebangkitan moralitas bangsa Indonesia dan kepedualian para alumni dalam pemberdayaan masyarakat miskin. “Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mewakafkan sebagian rizkinya untuk pembangunan menara ini,” ujar Ary.
Ada yang istimewa pada bangunan seluas 57.000 meterpersegi dan 25 lantai tersebut. Selain di puncak gedung ada tulisan Allah dengan menjadi ikon gedung, ada musala seluas 565 meterpersegi di lantai paling atas. Musala tersebut akan menjadi tempat ibadah tertinggi di Jakarta.
“Ini akan menjadi tonggak bangkitnya peradaban bangsa yang menjunjung tinggi tujuh budi utama sesuai misi Indonesia Emas 2020 ,” ujar Ary. Tujuh budi utama itu adalah jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin, kerja sama, adil, dan peduli.
Ary memaparkan, Menara 165 ini merupakan pusat pelaksanaan kegiatan training pembangunan karakter bangsa, yang dilaksanakan oleh ESQ Leadership Center. Di sini juga akan ada kegiatan kampus pendidikan sarjana berkarakter, yang diselenggarakan oleh School of Business and Management (SBM) ESQ, dan akan dibuka 2012.
“Selain itu gedung ini juga merupakan pusat pembangunan/pemberdayaan ekonomi ummat, antara lain melalui kegiatan koperasi. Juga ada convention center,” ungkap Ary. (faa/jppn)