Sahabat, Rumah Sakit sejatinya merupakan tempat yang menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia, karena di tempat itulah kita melihat proses awal dan akhir hidup seorang manusia. Selain itu, tempat tersebut juga menjadi tolak ukur kemajuan sebuah peradaban
Sebenarnya, konsep rumah sakit ini sudah ada jauh sebelum masa peradaban Islam. Tepatnya di Persia, ada sebuah Rumah Sakit sekaligus sekolah kedokteran yang sangat terkenal, yang berpusat di daerah Gundeshapur.
Namun, peradaban Islam juga tidak mau kalah. Maka pada Dinasti Abbasiyah, terdapat tiga rumah sakit yang tercatat dalam Tarikh al-Bimaristan Fi al-Islam, karya Dr Ahmad Isa bik Rahimahullah yang menjadi pionir Rumah Sakit berbasis syariah.
Rumah Sakit Al – Adaudi, Rumah Sakit Al – Mansuri, dan Rumah Sakit An – Nuri yang berada di Baghdad, Kairo dan Damaskus ini, dibangun atas dana Wakaf lho!. Seperti apa kisah mulanya? mari kita simak!
- RS Al – Adaudi, Baghdad
Rumah sakit yang dibangun pada tahun 982 M ini diambil namanya dari seorang Khalifah Adud Ad-Daulah, yang merupakan seorang khalifah dari dinasti Buwaihi. Bangunan Rumah Sakit tersebut digambarkan menyerupai istana yang megah dan semua perlengkapan mirip istana raja. Ciri khas dari Rumah sakit ini adalah manajemen perawatannya yang sangat rapi, karena sudah difasilitasi dengan bangsal rawat inap dan rawat jalan yang diadopsi oleh rumah sakit modern saat ini. Namun sayang, bangunan megah ini hancur pada tahun 1258 M
- RS Al – Mansuri, Kairo
Berdiri pada tahun 1284 M, Rumah Sakit Al-Mansuri ini selama 7 abad lamanya melayani 4000 masyarakat Kairo per harinya secara gratis, dan pembangunan rumah sakit ini menelan biaya 1000 dirham yang didapatkan dari dana Wakaf. Saat ini Rumah Sakit tersebut khusus untuk bidang oftalmologi (penyakit mata), dan nama tempatnya sudah berganti menjadi Rumah Sakit Qalawun, dan sahabat masih bisa melihat kemegahan pintu kuno Rumah Sakit ini di Museum Islam di Kairo
- RS An – Nuri, Damaskus
Tahukah Sahabat, jika sistem medical record atau rekam medis sudah ada ribuan tahun yang lalu, dan sistem ini lahir dari sebuah Rumah Sakit yang berbasis wakaf di Damaskus, dan di tempat ini juga, menjadi almamater dokter ternama pada masanya. Salah satunya Ibn Al-Nafis yang menemukan sirkulasi paru-paru. Tidak diketahui apakah rumah sakit ini masih berdiri atau tidak. Tetapi Rumah sakit yang dibangun pada tahun 1156 M ini telah menjadi salah satu pionir di bidang kesehatan.
Dari kisah tiga rumah sakit ini kita belajar bahwa, peradaban Islam dapat menciptakan inovasi-inovasi yang baik bagi kemashlatan ummat. Untuk melanjutkan estafet tersebut, dengan mewakafkan harta anda pada pembangunan rumah sakit, salah satunya RS Salman JIH Bandung yang berlokasi di daerah yang cukup strategis berada di dekat tol Soroja, Soreang, Bandung, dan Rumah Sakit ini nantinya akan melayani kaum dhuafa di kota Bandung.
Kontributor : Fairuz Insani (Wakaf Salman ITB)