Khutbah Wakaf

Ma’asyiral muslimîn rahimakumullah.

Dari Al Qur’an, hadist, maupun atsar sahabat, ada tiga kriteria orang disebut cerdas. Pertama, orang cerdas oleh Rasulullah SAW dijelaskan dari sisi orientasi hidupnya:

“Orang cerdas ialah orang yang menundukkan nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian.”

Hal yang perlu digarisbawahi dalam hadist ini adalah pengertian orang yang cerdas bukanlah yang mampu menghafal dengan cepat seperti mesin. Bukanlah ia yang senantiasa memiliki inisiatif dan penemuan baru layaknya Einstein. Bukan itu semua. Namun, kata Rasulullah, lebih dari itu, orang yang cerdas adalah dia yang mempersiapkan dirinya untuk kehidupan setelah kematian. Ia berpikir jauh ke masa depan yang sejati. Kecerdasannya tidak untuk mengejar kebahagiaan di dunia ini, namun, demi kebahagiaan nan kekal yang tak tersentuh kematian dan kefanaan, yaitu akhirat.

Ciri kedua, orang cerdas paham betul dunia ini rusak dan sementara. Karena itu, ia mengambil dari dunia seperlunya untuk bekal akhirat. Harta yang dimiliki tidak digenggam kuat, hingga menjadi pelit dan kikir kuadrat. Namun, sebagian besar ia gunakan untuk membantu kerabat dan sahabat. Orang yang cerdas, yang menggunakan otaknya, meyakini yang kekal adalah apa yang ada di sisi Allah SWT:

Selengkapnya baca disini.

Keluarga Cerdas Cinta Berwakaf

Loading

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent posts