Garut, 24 Maret 2022. Kementrian Agama RI dan Lembaga Sertifikasi Profesi Badan Wakaf Indonesia (LSP BWI) hari ini mengadakan Ujian Sertifikasi Kompetensi Bidang Pengelolaan Wakaf bagi Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS PWU) yang pertama kali di Indonesia di Garut, Jawa Barat pada Kamis (24/03/2022).
Ujian Sertifikasi ini merupakan akhir dari Pelatihan Berbasis Kompetensi yang diadakan sejak tanggal 21 sd 23 Maret 2022. Pelatihan Berbasis Kompetensi ini dilakukan oleh Kementrian Agama RI sebagai bagian dari tugas dan fungsi pembinaan Kementrian Agama RI kepada LKS PWU.
Pelatihan dan Sertifikasi Nazhir dengan skema Perencanaan Penerimaan Harta Benda Wakaf ini diikuti oleh 29 orang dari Bank Syariah, Unit Usaha Syariah dan BPRS yang telah mendapatkan izin untuk menjadi LKS Penerima Wakaf Uang.
Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia dengan potensi wakaf uang yang diperkirakan sebesar Rp.180 Triliun. Berdasarkan Undang-undang No.41 Tahun 2004 wakaf uang bisa dilakukan melalui Lembaga Keuangan Syariah (LKS) Penerima Wakaf Uang.
Untuk meningkatkan kompetensi nazhir, Badan Wakaf Indonesia membentuk Lemdiklat dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang merupakan LSP Wakaf pertama di dunia. Sejak mendapatkan izin dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) pada bulan Oktober 2021, LSP BWI telah memberikan Sertifikasi Kompetensi Nazhir kepada 164 orang dari beberapa provinsi di Indonesia.
“Pelatihan dan sertifikasi profesi Nazhir ini diberikan kepada LKS PWU agar LKSPWU mempunyai kompetensi untuk merencanakan penerimaan harta benda wakaf sehingga dapat meningkatkan penerimaan wakaf uang di LKS PWU, kata Ketua LSP BWI, Prof. Nurul Huda, Sabtu (24/03/2022).
Sementara itu, menurut Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementrian Agama RI, Tarmizi Tohor, pelatihan dan sertifikasi kompetensi Nazhir ini merupakan program pembinaan kepada LKSPWU untuk meningkatkan kinerja wakaf uang di Indonesia. Selain kepada LKSPWU, tahun ini Kementrian Agama RI juga memprogramkan pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi kepada Nazhir dan PPAIW.
Prof Mohammad Nuh, Ketua Badan Pelaksana BWI, dalam sambutannya pada pembukaan acara tersebut (23/3/2002) menyampaikan bahwa pelatihan dan sertifikasi kompetensi Nazhir dan LKSPWU merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan kinerja perwakafan Indonesia.