Setelah sukses di Bengkulu, Lembaga Sertifikasi Profesi Badan Wakaf Indonesia ( LSP-BWI) hari ini mengadakan Ujian Sertifikasi Kompetensi Nazhir Wakaf di Jakarta. Ujian kompetensi yang digelar di Hotel Sofyan, Jalan Cut Meutia Jakarta ini diikuti oleh 9 peserta asesi. Peserta datang dari sejumlah lembaga nazhir di Jakarta, Bogor dan Bekasi.
Ujian sertifikasi kompetensi ini merupakan kelanjutan dari Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) yang diadakan pada tanggal 1 dan 2 Juni 2022 secara daring. Pelatihan daring diikuti oleh 23 orang dengan lokasi ujian kompetensi di Bengkulu pada Sabtu, 4 Juni dan Jakarta hari ini, Rabu 8 Juni 2022.
Di Jakarta, ujian sertifikasi kompetensi nazhir wakaf hari ini diikuti oleh 9 peserta. Komisioner BWI, drh. Emmy Hamidiyah, M.Si mengumumkan bahwa 9 peserta yang mengikuti ujian hari ini dinyatakan kompeten. “Selamat kami ucapkan. Semoga ilmunya bermanfaat,” kata Emmy saat mengumumkan kelulusan peserta uji kompetensi di Hotel Sofyan, Jalan Cut Meutia, Jakarta, Rabu 8 Juni 2022.
Ketua LSP BWI Prof. Nurul Huda mengatakan, tujuan dari pelatihan dan ujian sertifikasi ini adalah untuk membekali nazhir dengan pengetahuan dan keterampilan dalam pelaksanaan penerimaan harta wakaf. “Sehingga para nazhir kompeten dalam menghimpun dana wakaf dan mengelolanya secara profesional,” kata Prof. Nurul Huda dalam rilis LSP BWI Sabtu, 4 Juni 2022 lalu.
Sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi wakaf yang sangat besar. Dalam catatan BWI saat ini ada 56.134,75 hektar tanah wakaf yang tersebar di 428.820 lokasi. Namun sebagian besar tanah wakaf tersebut belum produktif, karena ketiadaan dana untuk memproduktifkan dan keterbatasan kemampuan nazhir untuk mengelolanya.
Badan Wakaf Indonesia membentuk Lemdiklat dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk meningkatkan kompetensi nazhir. Ini adalah LSP Wakaf pertama di dunia. Sejak mendapatkan izin dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) pada bulan Oktober 2021, LSP BWI telah memberikan Sertifikasi Kompetensi Nazhir kepada 438 orang dari sejumlah provinsi di Indonesia.
Tahun ini salah satu yang mendapat prioritas untuk dilakukan pelatihan nazhir adalah di Provinsi Bengkulu. Menurut Prof. Nurul Huda, pertimbangan memilih Bengkulu sebagai lokasi pelatihan dan sertifikasi nazhir wakaf adalah untuk mendorong pertumbuhan wakaf di provinsi tersebut, sebagaimana semarak gerakan wakaf di provinsi-provinsi lain di Sumatera seperti Sumatra Barat dan Riau.
Dengan pelatihan dan sertifikasi ini diharapkan nazhir wakaf di Bengkulu semakin profesional sehingga dapat menggelorakan syiar wakaf di Provinsi Bengkulu, dan mendorong semakin banyak masyarakat untuk berwakaf.
Diterbitkan: Detik.com, 8 Juni 2022