Bangun Perpustakaan Berbasis Wakaf

Solo - Beramal jariyah kini bukan semata-mata bisa dilakukan di masjid. Langkah ini juga dapat dilakukan pada perpustakaan. Hal ini sebagaimana dilaku

Wapres Sebut Wakaf Saat Ini Mayoritas Baru Sebatas 3M
Aceh Perlu Kembangkan Wakaf Uang
Hari Anak Nasional, Wakaf Salman Salurkan Sepatu

Solo – Beramal jariyah kini bukan semata-mata bisa dilakukan di masjid. Langkah ini juga dapat dilakukan pada perpustakaan. Hal ini sebagaimana dilakukan oleh sekelompok aktivis Majelis Pustaka Seni Budaya dan Informasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Solo, Jawa Tengah.

Untuk mengembangkan perpustakaan, mereka menawarkan sebuah program yang disebut dengan Wakaf Buku. “Kira-kira belum ada setahun program ini berjalan. Kami menghimpun buku-buku dari masyarakat, ada juga yang menyumbang dalam bentuk uang untuk dibelikan buku,” kata Wakil Bendahara Majelis tersebut, Sugiharko, sebagaimana dilansir solopos, 9 Juli lalu.

Buku-buku yang dihimpun tersebut selanjutnya ditampung di Perpustakaan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Solo. “Kami pun akan mendistribusikan ke perpustakaan lain jika diperlukan.”

Sebenarnya perpustakaan di PDM Solo tersebut sudah ada sejak lama. Perpustakaan ini sudah memiliki ribuan koleksi buku, khususnya buku-buku tentang agama. Di sana pula terdapat koleksi buku-buku tua yang terbit sebelum era 1950-an. Begitu juga dengan koleksi majalah-majalah lama yang kini sudah tidak pernah diterbitkan lagi.

Karena koleksi yang cukup langka itulah perpustakaan ini sering didatangi oleh para mahasiswa yang sedang menggarap penelitian, khususnya tentang agama Islam. Namun hanya kalangan para akademisi itu saja yang menjadi pelanggan perpustakaan. Sedangkan masyarakat sekitar dan kalangan muda lainnya jarang terlihat, bahkan tidak tahu kalau di Gedung Balai Muhammadiyah Solo itu ada sebuah perpustakaan. “Memang kendalanya perpustakaan itu ada di lantai dua, jadi banyak yang tidak melihat perpustakaan itu. Apalagi jika masuk melalui masjid,” kata pengajar SD Muhammadiyah 24 Solo ini.

Selain buku, perpustakaan ini juga dihadapkan dengan keterbatasan fasilitas perpustakaan modern. Hal ini juga disebabkan oleh terbatasnya dana untuk pengelolaan perpustakaan. Itulah yang membuat perpustakaan ini ingin berbenah. Hampir setahun berjalan, gerakan ini sudah mampu menghimpun 10.000 eksemplar buku dan masih terbuka kemungkinan untuk bertambah. “Sekarang kami ingin mendekatkan perpustakaan pada masyarakat. Kemarin ada anak-anak SD yang diajak berkunjung ke perpustakaan. Nanti juga akan ada lomba sinopsis buku di perpustakaan.” (solopos)

 

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: