Shelter ACT di Sitway Sudah Dihuni

Jakarta – Sejak dikampanyekan duabulan belakangan, kontribusi wakaf shelter untuk Rohingya bukan saja terwujud. Shelter itu sudah dihuni. Sedikitnya tiga blok shelter telah berpenghuni. Senyum bahagia berpendar pada wajah-wajah pengungsi Rohingya di Kamp Se Tha Ma Gyi.

 

Hanya dua hari setelah mendarat di Jakarta dari tugas menyampaikan bantuan ke Palestina, Doddy CHP, Direktur Global Humanity Response (GHR) ACT, sudah terbang lagi ke Myanmar, dan meneruskan ke Sitway, Rakhine State.

“Selain memantau perkembangan pembangunan sejumlah blok shelter yang didanai masyarakat Indonesia di kamp Setha Ma Gyi, ACT memperoleh titipan donasi dari AMAN sebuah NGO di Thailand. Mereka bersimpati membantu muslim Rohingya, tapi tidak memiliki akses ke sana. ACT mendapat mandat menunaikan bantuan itu untuk Rohingya,” jelas Doddy. Jumlah bantuannya USD 18,000. “Dikonversi mata uang Myanmar menjadi Rp15 juta Kyats,” kata Doddy.

Doddy tiba Sabtu, 15/12 pukul 10 pagi di Kamp Setha Ma Gyi. “Udara dingin langsung menerpa, padahal hari sudah siang. Saya lihat spanduk plastik penanda bangunan shelter dari donor society ACT, sudah tidak ada. Spanduk-spanduk itu terpaksa mereka ambil untuk alas di hunian mereka,” ungkap Doddy terenyuh.

“Memperoleh satu petak rumah di sebuah blok shelter ACT, pengungsi yang tadinya hidup di tenda lapuk dan alakadarnya, sangat bahagia. Mereka tak bisa mengungkapkan terima kasih itu dengan kata-kata, kecuali senyuman tulusnya menyambut Tim SOS Rohingya-ACT,” jelas Doddy.
Doddy menyampaikan pula, ada edaran yang isinya, pada Sabtu-Minggu perwakilan PBB di Myanmar menyampaikan amar agar semua staf NGO, INGO dan PBB sendiri tidak berada di luar dan beraktivitas sosial. “Sabtu-Minggu itu di jalanan banyak tentara. Anjuran itu lebih bersifat preventif. Kami sendiri tetap beraktivitas meski tidak menyolok, misalnya, dengan rombongan kecil, masuk ke kamp di Setha Ma Gyi,” jelas Doddy.

Kendati din jalanan utama banyak tentara, kata Doddy, situasi lebih kondusif untuk meneruskan program. Karena ACT mengantongi izin membangun fasilitas sosial untuk membantu masyarakat Myanmar, khususnya di Rakhine State.

“Sabtu-Minggu, kami ‘libur’ mengurus shelter di Setha Ma Gyi, dan kami optimalkan mendata calon beneficiaries program berikutnya. Sorenya, saya menyambangi pengajian anak-anak Rohingya. Subhanallah, tempat pengajiannya belum ada alasnya kecuali pasir yang dikeraskan. Tapi itu sudah jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Mana bisa melakukan aktivitas belajar. Mudah-mudahan dukungan wakif dengan wakaf tunainya membuat ACT bisa meluaskan daya bantu untuk pengungsi Rohingya yang lainnya. Yang belum terbantu, masih banyak,” kata Doddy.

Rekening Wakaf for Humanity

BCA 163 035 8007
BSM 166 00212 12
Permata Syariah 097 1144033
CIMB Niaga 0800100984009
BNI Syariah 0270360372

a/n. Yayasan Aksi Cepat Tanggap
Jemput Donasi wilayah JABODETABEK hubungi:
Layanan Donatur: HP. 0812 838 534 34

Pin BB: 27597105 / 29694A58

 

(detik)

Loading

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *