Masjid Nabawi wakaf pertama Rasulullah SAW di Madinah didirikan setelah beliau membangun Masjid Quba. Ada kisah unik yang istimewa sebelum beliau memutuskan untuk membangun masjid di Kota Madinah ini.
Pada masa itu, sebelum dibangunnya Masjid Nabawi, Rasulullah SAW menunggangi unta dalam perjalanan menuju ke Kota Madinah. Ketika mendengar bahwa Rasulullah SAW hendak mengunjungi Madinah, maka seluruh umat muslim di kota tersebut berkumpul guna menyambut beliau.
Masyarakat Madinah satu per satu mulai menarik tali kekang pada unta Rasulullah, agar beliau berhenti, kemudian berkunjung dan tinggal di rumahnya. Rasulullah SAW pun mengucapkan sebuah kalimat:
“Jangan menarik tali kekang pada unta ini, karena ia telah menerima perintah dari Allah di mana ia akan berhenti.” Ucap Rasulullah.
Benar saja, setelah beliau mengucapkan kalimat tersebut, unta yang ditumpangi Rasulullah SAW akhirnya berhenti di depan bangunan milik dua anak yatim dari Bani Nijjar, yakni Suhail dan Sahl. Bangunan tersebut rupanya merupakan tempat yang digunakan untuk menjemur kurma.
Rasulullah SAW pun akhirnya memanggil kedua anak yatim tersebut dan menawar tanah milik mereka untuk dibeli. Akan tetapi, sungguh mulia niat anak yatim tersebut karena ia berkata “Justru kami akan memberikannya kepada Anda wahai Rasulullah SAW”.
Mendengar pernyataan dari kedua anak yatim di hadapannya tersebut, tidak membuat Rasulullah SAW langsung menerima tanah pemberian mereka. Beliau akhirnya berdiskusi hingga mendapati harga yang pantas untuk menebus tanah tersebut, tentunya dengan kesepakatan.
Kisah Pembangunan
Dua Belas Hari Pengerjaan
Lokasi pemberhentian unta yang mana berada di depan bangunan milik dua anak yatim dari Bani Nijjar akhirnya menjadi lokasi pembangunan Masjid Nabawi. Pembangunan Masjid Nabawi wakaf pertama Rasulullah SAW hanya membutuhkan waktu 12 hari saja.
Tentunya jika dibayangkan dari waktu pembangunan, masjid ini dibangun dengan sangat sederhana untuk pertama kalinya hingga akhirnya menjadi salah satu bangunan megah seperti sekarang ini.
Luas Masjid Nabawi Pertama Kali Dibangun
Luas awal Masjid Nabawi juga tidak seluas bangunan yang sekarang, yakni panjang sekitar 70 hasta dan lebar sekitar 60 hasta atau jika dijadikan satuan meter sekitar 35 meter x 30 meter. Pada masa Rasulullah SAW, bahan yang digunakan untuk membuat atap masjid adalah pelepah kurma.
Sedangkan bagian lantai dibuat dari batu dan ketika itu pintu masjid terdiri dari 3 pintu yang sangat sederhana. Nah, untuk pembangunan masjid, Rasulullah SAW mempercayakannya kepada orang-orang yang sudah ahli di bidang pembangunan.
Riwayat tentang Pembangunan Masjid Nabawi
Ada sebuah riwayat yang menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda yang ditujukan kepada para sahabat-sahabatnya yang ikut serta dalam pembangunan Masjid Nabawi, yakni sebagai berikut:
“Dekatkanlah Al Yamami ke tanah itu, karena sentuhan dia terbaik di antara kalian dan paling kuat adonannya.”
Akan tetapi terdapat riwayat lainnya lagi, yakni dari Al Yamami yang berkata “Aku mencampurkan tanah lalu seakan campuranku ini menakjubkan beliau, dan Rasulullah SAW “Biarkanlah Al Yamami Al Hanafi dengan tanah karena dia paling ahli urusan tanah dari kalian.”
Tidak hanya Al Yamami saja yang memiliki semangat hebat untuk ikut serta dalam pembangunan Masjid Nabawi wakaf pertama Rasulullah SAW, ada pula sahabat nabi bernama Ammar bin Yassir yang memiliki semangat tinggi dalam pengerjaan masjid.