Ketua Pelaksana Badan Wakaf Indonesia Prof. Dr. Mohammad NUH. DEA mengukuhkan Pengurus Perwakilan BWI Provinsi Jawa Tengah masa kerja 2023-2026 di di Aula Kantor Dinas Sosial Provinsi Jateng, Jl Pahlawan Semarang pada Sabtu (9/12/2023).
Dalam kesempatan itu, Prof M Nuh berpesan agar seluruh pengurus BWI di Jateng menjadikan wakaf sebagai lifestyle melalui sosialisasi, literasi, dan gerakan wakaf uang serta wakaf melalui uang.
“Amankan (sertifikasi) dan berdayakan (produktif) aset wakaf-tanah. Fokus pada program yang achievable-realistik (project based).”
Menteri Pendidikan era SBY tersebut, minta para pengurus perwakilan BWI se Jateng untuk memperkuat sinergi dengan Kemenag, pemerintah daerah dan ATR/BPN serta lembaga pengelola aset umat.
Itu adalah bagian dari solusi persoalan khususnya kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan. Jangan lupa perbanyak nadzir profesional melalui sertifikasi kompetensi nadzir,” ujarnya.
Menurut dia, potensi wakaf di Jateng luar biasa. Untuk itu dia minta agar menjadikan sebagai wakaf produktif.
Pada zaman Nabi SAW, tiada hari para sahabat tanpa berwakaf. Mari setiap hari berwakaf, kalau tidak bisa bisa seminggu sekali, bisa sebulan sekali. Jangan menunggu kita diwakafin.”
Dia menambahkan, wakaf memiliki makna eternity dan transformasi dari mauquf alaih menjadi wakif.
“Kalau secara hirarki paling tinggi itu ya memberi. Apa yang kita terima tergantung dari apa yang kita berikan. Kalau kita memberikan kebaikan, ya kita mendapatkan kebaikan. Demikian sebaliknya. Value Wakaf. The Power of Giving, Productivity, Benefit, and Eternity