Prof NUH Lantik BWI Perwakilan Jawa Barat

Prof NUH Lantik BWI Perwakilan  Jawa Barat

Mengelola wakaf bukan hanya soal keikhlasan, tapi juga membutuhkan jiwa entrepreneur. Hal itu diucapkan Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), M Nuh, s

Forum Wakaf Produktif Sebut Antusiasme Generasi Milenial untuk Wakaf Meningkat
Wakaf Investasi Akhirat untuk Kemaslahatan Umat
Kisah Inspirasi Wakaf Pertama Rasululullah Itu Masjid Nabawi

Mengelola wakaf bukan hanya soal keikhlasan, tapi juga membutuhkan jiwa entrepreneur.

Hal itu diucapkan Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), M Nuh, saat momen melantik Pengurus Perwakilan BWI Jawa Barat periode 2023-2026 di Gedung Sate, Bandung, Sabtu (9/3/2024).

Syukriadi Sambas dilantik sebagai Ketua Pengurus Perwakilan BWI Jabar.

“Mengurus wakaf tak bisa biasa-biasa saja. Harus ada sentuhan entrepreneur dan pemanfaatan teknologi untuk lompatan luar biasa,” ujar M Nuh yang merupakan mantan Menteri Pendidikan Nasional.

Sosialisasi BWI pun perlu digencarkan karena banyak yang belum memahami perbedaan wakaf dan zakat.

“Wakaf tak boleh dibagi langsung, tapi diolah dulu. Pengurusnya boleh dapat 10 persen dan harus berjiwa entrepreneur. Baik hati saja tak cukup,” jelas Nuh.

Menurut Nuh ,potensi wakaf luar biasa. Contohnya, tanah wakaf habib asal Aceh di dekat Masjidilharam diubah jadi hotel dan menghasilkan Rp 5 juta untuk setiap orang Aceh yang pergi haji.

Nuh pun menceritakan pengalamannya saat menjadi menteri pendidikan.

Dana abadi LPDP senilai Rp 16 triliun dihasilkan dari menyisihkan Rp 4 triliun setiap tahun. Dari situ, Rp 1 triliun digunakan untuk menyekolahkan anak-anak Indonesia di dalam dan luar negeri.

“Kalau Pemprov Jabar punya sisa anggaran, sisakan 25 persen untuk dana abadi. Bisa digunakan untuk entaskan kemiskinan, meningkatkan kualitas pendidikan dan kebudayaan,” usul Nuh.

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: