Bogor | Tidak semua umat Islam mengetahui bahwa al-Quran terberat di dunia terdapat di negara yang berpenduduk muslim terbesar di dunia ini. Tepatnya kini disimpan di Ponpes Al-Ashiryyah Nurul Iman, Desa Waru Jaya, Parung, Bogor, Jawa Barat. Habib Saggaf Bin Mahdi bin Syekh Abu Bakar bin Salim, Pemangku Pesantren, tidak sendirian dalam membuat al-Quran yang terbuat dari aluminium itu. Ia dibantu delapan orang temannya yang merupakan para ahli dan penghafal al-Quran.

 

Pengerjaan kitab suci yang berukuran 1,2 x 1,5 meter itu memakan waktu selama 5 tahun, sejak 1985-1990. Mereka hanya beristirahat selama 15 menit setiap 3 jam, kemudian melanjutkan pekerjaan kembali. Di sampin itu, mereka juga harus berpuasa dan bebas hadas (suci) selama proses pembuatan. Karena keunikan dan kesakralannya itu banyak kalangan yang ingin memiliki kitab suci tersebut. Sayang seribu sayang, kitab suci seberat 1,2 ton itu tidak akan dijual dengan harga berapa pun.

"Tidak akan saya jual kepada siapa pun dan dengan harga berapa pun. Sampai hari kiamat tidak akan saya jual," kata Habib Saggaf, sebagaimana dilansir Detik (27/9/2006). Menurutnya, berdasarkan amanah dari semua pihak yang terlibat pembuatan, kitab tersebut dijadikan barang wakaf yang tidak boleh diperjualbelikan.

"Itu barang wakaf, jadi tidak boleh dijual. Kalau saya menjualnya, maka saya akan berdosa," ujar Habib Saggaf. Menurut Habib Saggaf, seorang pangeran dari Timur Tengah menawar kitab itu dengan harga US$ 500 ribu. Namun dengan halus, tawaran itu ditolaknya.

Pembuatan al-Quran itu menelan biaya Rp 500 juta. Dana sebesar itu diperoleh dari seorang pengusaha Yogyakarta bernama Haji Yosi. Habib Saggaf berharap, al-Quran raksasa itu menjadi peninggalan yang bermanfaat bagi para santri Ponpes Al-Ashiryyah Nurul Iman. al-Quran ini bisa menjadi pemicu para santri untuk lebih mendalami ajaran agama Islam.

Hal tersebut sesuai dengan peristiwa turunnya al-Quran yang menjadi latar belakang pembuatan kitab suci raksasa ini. Nabi Muhammad SAW memikul beban yang cukup berat untuk menyebarkan kalimat perintah dan larangan Allah SWT.

"Jadi al-Quran terberat ini terinspirasi dari beratnya perjuangan Nabi Muhammad menyebarkan kebaikan kepada manusia. Pesan lainnya, agar umat Islam tidak meremehkan al-Quran karena berisi tuntutan dan petunjuk bagi seorang muslim," tutur Habib Saggaf. (aum/dtk)

Loading

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent posts