IAIN Walisongo Canangkan ‘Gerakan Wakaf Buku’

Semarang - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo, Semarang membuat terobosan baru dalam mendukung pengembangan sumber khasanah keilmuan di ling

Aceh Bangun Pemondokan Haji di Arab Saudi
Menag Himbau Setiap Karyawan Harus Wakaf Uang
Bulan Ramadhan, BWI Edukasi Wakaf kepada Masyarakat

Semarang – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo, Semarang membuat terobosan baru dalam mendukung pengembangan sumber khasanah keilmuan di lingkungan kampusnya. Terobosan ini berupa ‘Gerakan Wakaf Buku’ di lingkungan civitas akademika IAIN Walisongo. Pencanangan ini dilakukan oleh Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, Prof Dr H Ibnu Hadjar, Med. terhitung sejak tanggal 9 Februari.

Menurut Ibnu Hadjar, gerakan wakaf buku penting dilakukan untuk menambah kuantitas sekaligus kualitas buku perpustakaan di lingkungan kampus IAIN Walisongo.

Hal ini sebagai bentuk dukungan riil bagi upaya pengembangan proses belajar dan peningkatan kualitas mahasiswa dalam memperdalam ilmu di lingkungan kampus.

“Buku-buku perpustakaan masih perlu ditambah koleksinya, maka kami canangkan Gerakan Wakaf Buku” tegas Ibnu saat membuka pencanangan program ini di Kampus 2 IAIN Walisongo Semarang.

Buku, lanjutnya, menjadi modal utama bagi kalangan akademisi untuk memperkaya khazanah keilmuannya. Sebab buku merupakan sumber dan media penyambung ilmu.

Selama ini perpustakaan Fakultas Tarbiyah sudah memiliki 11.580.000 koleksi buku yang terbagi dalam 7.700 judul.

Masing- masing meliputi koleksi buku pendidikan, manajemen, kajian keislaman, bahasa Inggris, bahasa Arab dan ilmu exact (Biologi, Kimia, Matematika dan Fisika).

Namun seiring dengan perkembangan dunia pendidikan, proses belajar menuntut sumber ilmu pengetahuan yang tak terbatas. “Sehingga jumlah buku ini masih harus ditambah,” ujarnya.

Sementara itu, Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, M Rikza Chamami MSi menambahkan, melalui program wakaf buku, diharapkan koleksi perpustakaan akan semakin bertambah.

Pasalnya masih banyak koleksi buku pribadi dosen maupun mahasiswa yang belum dimiliki oleh perpustakaan.

“Kalau kita sepakat bahwa perpustakaan merupakan ‘jantung ilmu’ kampus, maka gerakan wakaf buku akan menjadi terobosan untuk menjadikan kampus lebih hidup,” imbuhnya. (owo/republika)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: