Kalisa atau Wakaf Peduli Indonesia bisa dijadikan sebagai alternatif solusi pemulihan ekonomi di masa pandemi covid-19. Hal itu ungkapkan Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, Rabu (8/7/2020).

Menurutnya, memulihkan ekonomi tidak akan mampu jika hanya mengandalkan pemikiran komersial saja. Namun, perlu menggerakkan semua modal sosial masyarakat.

“Dengan menggunakan pendekatan wakaf ini kita akan bisa membuka peluang untuk menolong mereka yang kondisi ekonominya sudah masuk kategori dhuafa,” ujarnya.

Emil juga menjelaskan, gerakan Kalisa ini bertujuan bagaimana sebuah usaha dapat berdampak bagi banyak orang. Termasuk memberikan kebahagiaan dan kebaikan bersama.

“Wakaf itu nanti pokoknya makin besar, nabung soalnya, tapi memang hasilnya diperuntukkan kalau kali ini untuk menolong kaitannya dengan covid-19,” Jelasnya.

Sementara itu, Ketua Badan Pelaksana Badan Wakaf Indonesia (BWI), M. Nuh mengatakan, masalah covid-19 tidak bisa dan tidak mungkin diselesaikan sendiri. Karena itu, ia menegaskan perlunya menumbuhkan partisipasi publik, diantaranya melalui gerakan Kalisa.

“Masyarakat yang ada diperwakafan ingin ikut juga dong, oleh karena itu kita keluarkan program Kalisa itu, wakaf peduli Indonesia, yang hasil pengelolaannya itu nanti dipakai untuk urusan covid, baik dari aspek kesehatan, maupun dampak di pendidikan maupun dampak sosial ekonominya,” tandasnya.

(klikjatim)