Jakarta – Setelah sukses dengan program kalender pada tahun-tahun sebelumnya, Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA) kembali menerbitkan kalender terbarunya untuk tahun 1433 H/2012 M. Program “Wakaf Al-Qur’an Masjid Al-Aqsha” menjadi tema sentral yang diangkat dalam kalender baru tersebut. Menyadari akan pentingnya momen tahun baru 1433 H/2012 M, maka hal itu tidak disia-siakan oleh KISPA. “Momen tahun baru adalah momen yang sangat bagus. Sayang jika dilewatkan begitu saja,” kata Ketua KISPA, Ustadz Ferry Nur.
Tujuan dari penerbitan kalender ini adalah untuk mempublikasikan secara lebih luas mengenai program “Wakaf Al-Qur’an Masjid Al-Aqsha” sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada umat, khususnya kepada para muwakif yang telah ikut berpartisipasi dalam mensukseskan program wakaf Qur’an tersebut.
Lebih jauh lagi, program ini bertujuan agar umat Islam makin tersadarkan akan pentingnya posisi Masjid Al-Aqsha yang saat ini dalam ancaman Zionis-Israel sebab di cover (sampul depan) wakaf Alquran tersebut terdapat gambar Masjid Al-Aqsha yang merupakan kiblat pertama umat Islam.
Ferry menambahkan, program ini merupakan program tahunan yang sudah sejak lama digulirkan KISPA. Berbagai macam tema sudah pernah diangkat KISPA pada kalender yang telah digulirkan, di antaranya: Kongres Al-Quds, Istanbul, Turki untuk tahun 2009, upaya Zionis Israel dalam upaya menghancurkan Masjid Al-Aqsha untuk kalender tahun 2010, hingga tragedi Mavi Marmara untuk kalender tahun 2011. “Alhamdulillah, umat selalu merespon dengan baik setiap kalender yang diterbitkan KISPA,” kata dia.
Kalender KISPA 2012 ini berisikan puluhan foto-foto eksklusif dari berbagai pihak, baik yang berpartisipasi ikut wakaf Alquran Masjid Al-Aqsha, maupun yang menerima wakaf Alquran Masjid Al-Aqsha. Bahkan, terdapat pula foto keikutsertaan lembaga-lembaga pro Palestina yang berasal dari luar negeri dalam program wakaf Alquran KISPA tersebut. “Hal ini menunjukkan program wakaf Alquran KISPA mendapat sambutan yang sangat baik,” imbuh Ferry.
KISPA berupaya menyajikan setiap kalendernya dalam bentuk yang sederhana dan terjangkau untuk semua kalangan. Untuk kalender 1433 H/2012 M tetap mengikuti bentuk dan ukuran kalender tahun-tahun sebelumnya dengan sepesifikasi: Ukuran 63 cm x 45 cm, kertas Mattepaper 150 gsm, Cetak Full Color 4/0, dan infaq minimal Rp 2.000 per eksemplar.
Menurut Ferry, biaya tersebut merupakan pengganti ongkos cetak kalender dan kalau ada yang memberi lebih akan digunakan untuk biaya operasional KISPA. “Karena sejak awal berdiri, KISPA tidak memotong satu rupiah pun uang amanah umat yang disampaikan bagi rakyat Palestina. Artinya, 100 persen amanah untuk rakyat Palestina semuanya disampaikan kepada mereka,” jelasnya. (ca/republika)