Medan – Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) kini sedang gencar melakukan sosialisasi dan penggalangan dana untuk pembangunan menara kembar di Jakarta yang dinamai Grand Wakaf Menara Haji. Pembangunan ini memiliki dua tujuan yaitu memanfaat momentum gerakan wakaf uang dan mewujudkannya dalam bentuk menara haji. “Saya kira, inilah yang melatarbelakangi IPHI membangun grand wakaf menara haji di Jakarta,” ungkap Ketua Umum IPHI Kurdi Mustofa.
Pada acara sosialisasi rencana pembangunan Grand Wakaf Menara Haji di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan Jalan Sudirman Medan, (1/3), Kurdi menjelaskan, sumber dana pembangunan Grand Wakaf Menara Haji ini diambil dari seluruh anggota IPHI yang dihimpun dari gerakan Wakaf Uang Umat Islam se-Indonesia.
Langkah ini terinspirasi dari pengurusan Masjidil Haram di Mekkah, seluruh operasional Menara Zam-Zam Masjidil Haram diperoleh dari wakaf jamaah. Karena itu, IPHI melakukan hal yang sama, karena selama ini harta wakaf belum dikelola dengan baik.
Selama ini, ujar Kurdi, penggalangan dana melalui wakaf produktif belum terlaksana. IPHI mencoba memberi contoh pelaksanaan reksadana wakaf dan saham ventura. “Jawa Timur sudah mau memborong 10.000 lembar dan Ambon mau borong 5.000 lembar dalam rangka investasi ini,” terangnya.
Wali Kota Medan Dukung Penuh
Merespon pembangunan tersebut, Wali Kota Medan Rahudman Harahap selaku Ketua Dewan Pembina Ikatan Perasudaraan Haji Indonesia (IPHI) Sumut mengatakan, pembangunan grand wakaf menara haji itu merupakan terobosan penting dalam sejarah budaya Islam di Indoensia.
“Dengan gedung yang direncanakan memiliki 33 tingkat, diharapkan nantinya akan menjadi ikon kebanggaan masyarakat muslim di Indonesia,” kata Rahudman yang juga hadir dalam acara sosialisasi.
Menurutnya, sebagai seorang muslim, tentunya merasa memiliki dan bangga atas gedung ini. Nantinya, gedung ini serta fasilitas di dalamnya diharapakan benar-benar dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat, bukan untuk kepentingan perorangan maupun golongan.
Diyakininya, apartemen bisnis syariah yang akan di bangun akan dapat menambah kekuatan prekonomian Indonesia, terutama prekonomian masyarakat muslim Indonesia.
“Grand wakaf menara haji pantas berdiri di negeri ini yang mayoritas muslim. Berdasarkan data, Indonesia adalah penyumbang jemaah haji terbesar di dunia. Ikon ini diharapkan semakin menguatkan karakter bangsa Indonesia,” cetus Rahudman.
Hadir dalam sosialisasi rencana pembangunan itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Persaudaran Haji Indonesia (IPHI) Drs H Kurdi Mustofa MM, sekitar 250 pengurus IPHI se kabupaten/kota, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, anggota DPD RI asal Sumut, Rahmatsyah serta unsur koordinasi pimpinan daerah Kota Medan.
NAD dan Sumut Sudah Pesan Lantai
Anggota DPD RI asal Sumut Rahmat Shah yang hadir pada kesempatan tersebut, menilai bahwa Grand Wakaf Menara Haji ini sangat bermanfaat dan baik sekali dan ini ditunggu-tunggu oleh umat. Dia menegaskan, selama ini pelaksnanaan haji masih belum maksimal, jadi rencana pembangunan ini suatu jalan untuk melaksnakan ibadah haji dengan tertib dan tenang, sehingga tabungan yang mereka habiskan untuk berangkat haji bermanfaat.
Ditambahkannya, rencana ini merupakan suatu investasi yang halal dan baik. “Dalam kurun waktu 8 tahun juga bisa kembali modal,” ujar Rahmat.
Bangunan ini, sebutnya, juga bisa menunjukkakn kebesaran umat Islam khususnya yang sudah melaksanakan ibadah haji. “Dengan kebersamaan yang begitu besar, kita bisa membangun suatu ikon yang ditunggu-tunggu umat dan bangsa Indonesia yang merupakan negara muslim terbesar di dunia,” ucapnya.
“Kami sangat mendukung rencana pembangunan grand wakaf menara haji Indonesia, dan kami juga telah memesan satu unit, NAD di lantai 33 dan Sumut diharapkan lantai 32, dan seterusnya daerah lain, sebab bila kita tidak memesan hari ini, nanti habis karena banyak daerah yang akan memesan,” tandas Rahmat Shah. [hariansumutpos/au]