Lewat Pameran MTQN, Sosialisasikan Wakaf Produktif

Ambon - Dalam rangka memeriahkan pelaksanaan MTQN XXIV, digelar pameran Maluku Expo di arena Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXIV yang berlan

Sekjen Kementerian ATR/BPN Sebut 25.000 Bidang Tanah Wakaf Telah Terdaftar di Tahun 2023 di Rakornas BWI
BWI sebagai Nazhir Berskala Nasional dan Internasional
Kisah Isnpirasi Wakaf Fatimah Al Fihriyyah

Ambon – Dalam rangka memeriahkan pelaksanaan MTQN XXIV, digelar pameran Maluku Expo di arena Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXIV yang berlangsung di Lapangan Galunggung, Ambon, Malaku. Di arena pameran itu, terdapat stand Ditjen Bimas Islam yang menyajikan informasi tentang tanah wakaf.

Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Abdul Djamil mengatakan, pihaknya membuka Stand Wakaf untuk mensosialisasikan wakaf kepada masyarakat.

“Target kami adalah pemberdayaan aset wakaf yang jumlahnya 400.000 lebih lokasi tanah wakaf di seluruh Indonesia dengan luasnya lebih dari dua miliar meter persegi,” kata Abdul Djamil yang ditemui di arena pameran Maluku Expo, Kamis siang.

Ia mengatakan dengan luas tanah seperti itu tapi masih belum bisa diberdayakan, artinya tanah itu belum bisa dimanfaatkan. “Karena itu, program kami adalah memberdayakan tanah wakaf ini agar produktif,” tuturnya.

Menurutnya, kalau tanah-tanah itu produktif maka hasilnya untuk kepentingan pendidikan, “maintainance” (pemeliharaan) mesjid dan untuk kepentingan lainnya.

Abdul Djamil juga mengakui banyak tanah wakaf yang belum memiliki sertifikat dan ada juga yang sudah memiliki sertifikat. Itu dikarenakan orang yang menyerahkan tanah wakaf itu acapkali tidak disertai bagaimana mengurus surat-surat untuk sertifikat tanah wakaf itu.

“Karena itu kita terus mensosialisasikan terus kepada masyarakat, sehingga mereka mengetahui bagaimana mengurus surat-surat tanah wakaf,” tutur Abdul Djamil.

Dikatakannya, selama ini masyarakat memahami tanah wakaf ini dengan konvensional, bahwa tanah wakaf itu hanya untuk mesjid, kuburan dan madrasah sekarang ini kita berdayakan lagi agar tanah itu bisa produktif. (Johara/kemanag)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: